BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 28 April 2009

puisi

  1. A.Kurayapi Sekujur Kesepianku

    Kurayapi sekujur kesepianku
    Mengundang angan dan sengat kumbang
    Mata bintang yang diam dan berkelesatan
    Menyuguhi harapan di semesta lenggang

    Sampai kasih dan ingin terbentang
    Membujuk pengembara merakah
    Yang tenggelam di bawah kubang resah
    Menanti dara cantik yang telah datang

    Membujuk arah pengembara merambah
    Terus mewangi aroma bunga cinta sampai ujung hari
    Membangkitkan gairah sang pencinta dalam darah
    Yang menentangkan kesenyapan sendiri

    Ku temukan perempuanku
    Dalam batas asa ku mengagumi sesok diri membaui
    Dan membenamkan dua serpihan bintang
    Yang memancarkan pesona terang

    Ia selalu memintaku melukiskan kisah yang ada
    Atas cinta terperi di dinding-dinding hati
    Kami hanyalah sepasang pecinta mengharap sejati
    Bersama berkelana dari waktu-kewaktu menjaga setia

    Klik disini untuk melanjutkan »»

    B.Kenapa Diam Sahabat

    Mengapa Kau diam Sahabat?
    Aku Diam Karena aku tidak ingin bicara
    Aku menikmaati suasana Hening
    Karena Hening dapat memberikan Nuansa

    Tidak kah kau lihat mereka berbicara Sahabat?
    Kenapa Kau memilh selalu diam
    Aku Bukan mereka, aku tidak suka banyak bicara
    Itu menunjukan meraka tidak Mempunyai Makna

    Tidak Kah Kau Sakit atau Marah atas ulah mereka sahabat?
    Marah? kenapa harus marah.. aku hanya tertawa
    Lihatlah mereka, Badut-badut panggung melakonkan drama
    Itulah Kwalitas Mereka yang tak bijaksana

    Bukan kah diam tak menyelesakai Masalah Sahabat?
    Kamu salah, Diam menjawab dengan seribu bahasa
    Apakah tidak kau lihat congor mereka berbusa
    Dengan kata-kata yang hanya sebuah bisa

    lalu apa yang akan kau lakukan sahabat?
    Aku hanya akan melihat dan terus tertawa
    Melihat Ocehan badut-badut panggung itu disana
    tidak kah kau terhidur oleh meraka

    Kau betul sahabat ku yang sangat kucinta
    Memang dengan banyak berbicara kita terlihat merana
    Dengan diam kita bisa memaknai yang ada
    Kau memang sahabat ku yang bijaksana.

    Klik disini untuk melanjutkan »»

    C.Untuk Mu Teman

    Langit hitam berbenang merah bersulam darah
    Halilintar bergetar menebarkan tebaran getar
    Lautan berbingkai bangkai melukis mati
    Bumi berajah api membakar hati
    Hutan berimba cahaya menyilaukan rasa
    Semesta berbicara berakhirlah dunia

    Halilintar menyambar melontarkan kabar berlontar mati
    Darah melambai-lambai di atas periuk berduri
    Jiwa berumbai-rumbai dalam dekapan mimpi
    Rongga api di hentakan ke dasar bumi

    Kepapakan gagak berapi suci
    Meniadakan nafas yang telah pergi

    Sinar seperti bayangan bulan mengelegar membuka pintu kematian
    Sayatan pedang berduri tajam di tarik pelan
    Nafas telah panas sudah saatnya pergi
    Kembali kedaLam pusaran cahaya remang
    Selamat jalan

    Oleh :Nso

0 komentar: